SOAL :
Ahmadiyah
mempercayai bahwa nabi terakhir bukan nabi Muhammad sedangkan NU dan
Muhammmadiyah mempercayai nabi terakhir adalah nabi Muhammad. Akibatnya terjadi
kontradiksi dalam keyakinan yang menimbulkan konflik. Analisis dalam konteks
sosial !
JAWABAN :
Konflik antar
umat agama Islam di Indonesia terkait permasalahan ahmadiyah sudah sering
terjadi. Penolakan dan berakhir dengan tindak kekerasan yang memakan banyak
korban, pengrusakan tempat ibadah dan penyerangan menunjukkan konflik yang
terjadi membutuhkan penanganan serius. Berikut ini akan diuraikan beberapa
solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut :
1.
Epistimologi Agama
Secara
epistimologi agama bisa dilakuakan dengan dialog. Menurut sudut pandang umum
umat Islam,
ajaran Ahmadiyah (Qadian) dianggap melenceng karena mengakui Mirza Ghulam Ahmad
sebagai nabi (Isa al Masih dan Imam Mahdi). Hal ini bertentangan dengan
pandangan umum Islam yang mempercayai Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir,
walaupun juga mempercayai kedatangan Isa al Masih dan Imam Mahdi setelah masa
Beliau (Isa al Masih dan Imam Mahdi akan menjadi umat Nabi Muhammad SAW). Perbedaan
Ahmadiyah dengan Islam secara umum adalah bahwa Ahmadiyah menganggap bahwa Isa
al Masih dan Imam Mahdi telah datang ke dunia seperti yang telah dinubuwwatkan
Nabi Muhammad SAW, sedangkan umat Islam pada umumnya mempercayai bahwa Isa al
Masih dan Imam Mahdi belum turun ke dunia. Di luar hal tersebut permasalahan
lain hanya sebatas perbedaan penafsiran ayat-ayat al Quran saja. Ahmadiyah
sering dikaitkan dengan kitab Tazkirah. Tazkirah ini
sebenarnya bukan kitab suci warga Ahmadiyah, melainkan buku berisi kumpulan
pengalaman rohani pendiri Jemaat Ahmadiyah, layaknya jurnal. Buku ini tidak
dimiliki setiap warga Ahmadiyah pegangan dan pedoman hidup hanyalah Al Quran-ul-Karim saja.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Kota suci Jemaat Ahmadiyah adalah Qadian dan
Rabwah. Hal ini tidak benar, kota suci Jemaat Ahmadiyah adalah sama dengan kota
suci umat Islam lainnya, yakni Mekkah dan Madinah. Ahmadiyah Lahore mengakui
bahwa Mirza Ghulam Ahmad hanyalah mujaddid dan tidak disetarakan dengan
posisi nabi, sesuai keterangan Gerakan
Ahmadiyah Indonesia (Ahmadiyah Lahore) untuk Indonesia
yang berpusat di Yogyakarta.
Di luar uraian
tersebut di atas, masih banyak kontroversi dan hitam putih persepsi yang tidak
bisa disamakan antara Jemaat Ahmadiyah dan umat muslim fundamentalis. Tahap
pertama perlu tetap mengedepankan dialog tokoh kelompok muslim fundamentalis
dan ahmadiyah untuk mendapatkan titik temu tentang perbedaan ajaran agama
islam. Meskipun langkah ini sudah sering dilakukan dan dalam kenyataannya
memang sulit mendapatkan kesepakatan karena masing-masing telah memegang
prinsip. Namun tidak ada salahnya upaya menyelesaikan konflik melalui dialog
terus dicoba sebagai langkah persuasive.
2.
Epistimologi Politik
Secara epistimologi
politik konflik ahamdiyah bisa diselesaikan dengan menggunakan managemen
konflik. Ketegasan dari pemerintah dan jangan sampai terjadi pembiaran serta
main hakim sendiri. Dalam kenyataannya memang politik lebih mengarah kepada
kebenaran mayoritas, kekuasaan dan absolut. Keputusan yang dikeluarkan mengarah
kepada kepentingan negara yaitu menghindari konflik walaupun sering gagal
karena ada politik kepentingan kelompok tertentu. Secara epistimologi politik
kita bisa mengkaji keberadaan ahmadiyah di Indonesia yaitu sebagai berikut :
a.
Terjadilah Proklamasi kemerdekaan
RI pada 17 Agustus 1945. Di dalam meraih kemerdekaan itu tidak sedikit para
Ahmadi Indonesia
yang ikut berjuang dan meraih kemerdekaan. Misalnya (alm) R. Muhyiddin. Beliau
dibunuh oleh tentara Belanda pada tahun 1946 karena beliau merupakan salah satu
tokoh penting kemerdekaan Indonesia. Juga ada beberapa Ahmadi yang bertugas
sebagai prajurit di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, dan mengorbankan
diri mereka untuk negara. Sementara para Ahmadi yang lain berperan di bidang
masing-masing untuk kemerdekaan Indonesia, seperti (alm) Mln. Abdul Wahid dan (alm)
Mln. Ahmad Nuruddin
berjuang sebagai penyiar radio, menyampaikan pesan kemerdekaan Indonesia ke
seluruh dunia. Sementara itu, muballigh yang lain (alm) Mln. Sayyid
Syah Muhammad merupakan salah satu tokoh penting sehingga Soekarno,
Presiden pertama Republik Indonesia, di
kemudian hari menganugerahkan gelar veteran
kepada beliau untuk dedikasi beliau kepada negara.
b.
Pada tahun lima puluhan, Jemaat
Ahmadiyah Indonesia mendapatkan legalitas menjadi satu Organisasi keormasan di
Indonesia. Yakni dengan dikeluarkannya Badan Hukum oleh Menteri Kehakiman RI
No. JA. 5/23/13 tertanggal 13-3-1953. Ahmadiyah tidak pernah berpolitik,
meskipun ketegangan politik di Indonesia pada tahun 1960-an sangat tinggi.
Pergulatan politik ujung-ujungnya membawa kejatuhan Presiden pertama Indonesia,
Soekarno, juga memakan banyak korban. Satu lambang era baru di Indonesia pada
masa itu adalah gugurnya mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia, Arif Rahman
Hakim, yang tidak lain melainkan seorang khadim Ahmadiyah. Dia
terbunuh di tengah ketegangan politik masa itu dan menjadi simbol bagi era baru
pada masa itu. Oleh karena itu iapun diberikan penghargaan sebagai salah satu Pahlawan Ampera.
c.
Di Era 70-an, melalui Rabithah
Alam al Islami semakin menjadi-jadi di awal 1970-an, para ulama Indonesia
mengikuti langkah mereka. Maka ketika Rabithah Alam al Islami menyatakan
Ahmadiyah sebagai non muslim pada tahun 1974, hingga MUI memberikan fatwa sesat
terhadap Ahmadiyah. Sebagai akibatnya, Banyak mesjid Ahmadiyah yang dirubuhkan
oleh massa yang dipimpin oleh ulama. Selain itu, banyak Ahmadi yang menderita
serangan secara fisik.
d.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan
semenjak tahun 1980
tentang "sesatnya Jema’at Ahmadiyah Qadiyah yang berada di luar Islam"
e.
Periode 90-an menjadi periode
pesat perkembangan Ahmadiyah di Indonesia bersamaan dengan diluncurkannya Moslem
Television Ahmadiyya (MTA). Ketika Pengungsi Timor Timur yang
membanjiri wilayah Indonesia setelah jajak pendapat dan menyatakan bahwa Timor
Timur ingin lepas dari Indonesia, hal ini memberikan kesempatan kepada Majelis
Khuddamul Ahmadiyah Indonesia untuk mengirimkan tim Khidmat Khalq untuk
berkhidmat secara terbuka. Ketika Tahun 2000, tibalah Hadhrat Mirza
Tahir Ahmad ke Indonesia datang dari London menuju Indonesia. Ketika itu
beliau sempat bertemu dan mendapat sambuatan baik dari Presiden Republik Indonesia, Abdurahman
Wahid dan Ketua MPR, Amin Rais.
f.
Lalu ditegaskan kembali pada
fatwa MUI yang dikeluarkan tahun 2005 bahwa "Aliran Ahmadiyah, baik Qodiyani ataupun
Lahore, sebagai keluar dari Islam, sesat dan menyesatkan".
g.
Dalam pembukaan dialog
antarumat beragama di Semarang pada 8 November 2013, Menteri Agama Suryadharma
Ali menyatakan solusi yang paling efektif untuk menyelesaikan
permasalahan Ahmadiyah yakni pemberangusan atau deklarasi yang menyatakan
Ahmadiyah merupakan agama baru. Ia juga menyatakan bahwa Menteri Agama tidak
berwenang melarang praktik agama Ahmadiyah di Indonesia. Ia berkata: "Di
Malaysia, agama itu jelas-jelas diharamkan. Sedangkan di Pakistan, Ahmadiyah
dianggap agama minoritas non-Islam", "Menurut saya, memang harusnya
dilarang saja, lebih efektif. Tapi bukan Menteri Agama yang melarang karena
tidak punya hak. Dari sisi organisasinya itu hak Menteri Dalam Negeri untuk
menghentikan, dari segi pelarang ajaran itu kewenangan Jaksa Agung. Sedangkan
dari sisi badan hukum merupakan kewenangan Kementerian Hukum dan HAM".
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa terjadi pasang
surut dalam penerimaan ahmadiyah di Indonesia karena setiap pemimpin memiliki
cara yang berbeda dalam menyelesaikan perbedaan yang terjadi di masyarakat.
Adapun yang bisa dilakukan dalam kajian epistimologi secara politik adalah . Pertama,
strategi pemolisian internal dan
masyarakat (internal and community
policing). Dalam konteks ini, pemerintah mendorong para pihak
memiliki mekanisme hukuman kepada siapa saja yang melakukan tindak kekerasan.
Hal ini berlaku untuk semua aliran dan sekte pada masing-masing agama. Dalam
konteks Islam, misalnya, MUI baru punya fatwa haram atau sesat bagi aliran
teologi tertentu. Sementara tindak kekerasan yang dilakukan umat Islam belum
mendapat perhatian yang serius.
Sejauh ini, sikap MUI hanya terbatas pada pernyataan tidak membenarkan aksi-aksi
kekerasan. Dibanding pernyataan “tidak membenarkan” fatwa MUI mengharamkan aksi
kekerasan dapat mengedalikan umatnya. Kedua, pemerintah memperlakukan
setiap warga negara setara di
hadapan hukum. Dengan begitu, siapa saja yang melakukan tindak kekerasan, apa
pun keyakinannya, akan dikenakan hukuman yang sama. Sebagaimana apresiasi yang
sama diberikan kepada siapa saja yang berhasil mengedalikan jamaahnya
menghindari aksi kekerasan dalam menyelesaikan konflik, apa pun keyakinannya. Memperlakukan
setiap warga negara sama dihadapan hukum, pada akhirnya, mendorong pihak
penegak hukum, khususnya kepolisian, untuk menindak tegas pelaku tindak
kekerasan. Sikap tegas penegak hukum tidak akan bertentangan dengan isu hak
asasi manusia sebab basis penegakkan hukumnya jelas, kekerasan fisik. Sikap
pemerintah menghukum pelaku kekerasan, sejatinya, sama dengan mengakkan hak
asasi itu sendiri. Masyarakat Indonesia punya kapasitas menyelesaikan konflik
dengan cara damai. Tinggal bagaimana pemerintah mengelolanya dengan efektif dan
bijaksana.
The Sega Genesis Flashback HD is Now on sale
BalasHapusMay 23, 2017 · $149.99 · Amazon Prime — Sega mp3 juice Genesis Flashback HD is Now on sale at $159.99, the cheapest of which is at Best Buy.